TUGAS SOFTSKILL



TUGAS SOFTSKILL 1

METODE ILMIAH

A.     Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah (scientifc method) merupakan cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja. Berikut pendapat para ahli tentang definisi metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk, 1939). Sedangkan Ostle (1975)  berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Adapun menurut Barnamid (1994:85), “Metode ilmiah adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu, maka usaha pengembangan metode itu sendiri merupakan syarat mutlak.”  Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu atau pengetahuan ilmiah (Senn,1971:4-6).

B.     Tujuan Metode Ilmiah

1.  Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3.  Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

C.    Karakteristik Metode Ilmiah

Metode ilmiah umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut:
1.  Bersifat sistematik, artinya suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.   Bersifat kritis dan analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifkasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
3.   Bersifat logis, artinya suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
4.  Bersifat obyektif, artinya dapat di contoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
5. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
6.   Bersifat empiris, artinya metode yang digunakan didasarkan pada fakta di lapangan.
7.    Bersifat replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

D.   Ciri dan Unsur Metode Ilmiah

Metode ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan, yaitu:
1.       Rasional: Sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran  
                      manusia.
2.      Empiris: Menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan  
                                             menggunakan panca indera.
3.      Sistematis: Menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.

Terdapat unsur utama dalam metode ilmiah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.      Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.      Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.      Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

E.    Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Langkah awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini sangat penting untuk keberhasilan suatu eksperimen. Jika teman-teman gagal dalam perencanaan, berarti teman-teman merencanakan untuk gagal. Oleh karena itu, rancanglah suatu rencana penelitian secara runut dan mendetail. Langkah-langkah metode ilmiah yang harus Anda lakukan.
1.      Observasi Awal
Peneliti mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan karakterisasi objek dan analisis terhadap sifat-sifatnya.
2.     Identifikasi Masalah
Sebuah penilitan tidak akan berjalan jika tidak ada masalah yang akan diselesaikan. Masalah yang dimaskud di sini adalah hal yang harus diteliti untuk mendapatkan jawabannya. Misalnya, mengapa burung bisa terbang? Mengapa semua benda akan jatuh ke bawah? Dan lain sebagainya. Rumusan masalah disajikan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka dan memungkinkan adanya jawaban yang beragam.
3.     Menyusun Dugaan Sementara (Hipotesis)
Langkah-langkah metode ilmiah selanjutnya adalah menyusun dugaan sementara (hipotesis). Hipotesis ini mengandung jawaban sementara atas rumusan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hipotesis yang diambil harus berdasarkan fakta dan logis.
4.    Menentukan Variabel penelitian
Variabel peenelitian adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi tiga yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel tetap.
-   Variabel Bebas adalah varibel yang sengaja diubah-ubah untuk melihat pengaruhnya pada sebuah percobaan.
-  Variabel Terikat adalah variabel yang diperoleh dari hasil suatu percobaan atau variabel yang diamati.
-    Variabel Tetap adalah varibel yang nilainya tetap dan sengaja tidak diubah.
5.     Menetapkan Langkah Kerja
Langkah kerja akan menjadi kerangka acuan untuk melakukan prosedur kerja dalam melakukan penelitian. Hal ini akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan secara sistematis. Dalam membuat langkah kerja, sebaiknya dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara jelas langkah-langkah yang harus dilakukan.
6.    Mengumpulkan Data dari Hasil Penelitian
Selanjuutnya adalah mengumpulkan data dari hasil penelitian. Uji coba yang dilakukan akan menghasilkan data. Data tersebut perlu dicatat dan dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis pada langkah berikutnya.
7.     Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diperoleh pada langkah sebelumnya perlu diolah dan dianalisis. Data yang telah dianalisis dan diolah akan menunjukkan pengaruh variabel bebas pada sebuah percobaan. Untuk data yang sangat banyak dan rumit, biasanya peneliti menggunakan bantuan komputer untuk mengolahnya. Sudah banyak software yang dapat digunakan untuk mengolah data.
8.    Membuat Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari langkah sebelumnya, yaitu mengolah dan menganalisis data. Hasil yang diperoleh berupa kesimpulan harus bersifat objektif, sesuai dengan data yang diperoleh.
9.    Mempublikasikan Hasil
Langkah terakhir adalah mempublikasikan hasil. Hasil penelitian yang telah dilakukan perlu dipublikasikan agar pihak lain dapat mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan. Hal ini juga dapat digunakan dengan tujuan melindungi penelitian dari hak cipta.

TUGAS SOFTSKILL 2

MITOS YANG BERASAL DARI ORANG TUA

Apa itu mitos?
Istilah Mitos berasal dari bahasa Yunani mythos dan bahasa Belanda mite yang berarti cerita atau perkataan. Penutur mitos terlebih dahulu telah mendengar cerita tersebut dari generasi sebelumnya, biasanya terdapat penokohan para dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat, alam semesta, adat istiadat dan dongeng masa lampau lainnya.
Mitos masih belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan cenderung mengarah ke hal yang tidak masuk akal. Namun, ada sebagian mitos yang memang pernah terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi dikemas dengan cerita menarik sedikit dilebih-lebihkan agar menjadi semakin menarik. Sebagai salah satu bentuk kesusasteraan lama, mitos selain merupakan cerita menghibur juga dapat dipakai untuk mempelajari budaya dan adat istiadat di masa lampau.
Kali ini saya akan sedikit menceritakan mitos dari daerah orang tua saya. Ibu saya berasal dari Kep.Riau (suku Melayu) sedangkan ayah saya bersala dari Medan (suku Batak). Tapi pada kali ini saya akan mengangkat mitos dari daerah ibu saya yaitu tentang “Pulau Penyengat”.
Pulau penyengat sering disebut-sebut sebagai pulau keramat karena banyaknya makam dan bangunan peninggalan kerajaan zaman dahulu dan tentunya mesjid yang terkenal dibangun menggunakan campuran putih telur. Mesjid raya Pulau Penyengat kini menjadi simbol kebesaran kerajaan Melayu.
Terdapat mitos yang beredar dikalangan masyarakat Pulau Penyengat yang katanya “jangan datang ke Pulau Penyengat bersama pacar”, demikian ungkapan yang beredar dan dipercaya di Pulau Penyengat. Karena usai menikmati keindahan panorama di pulau tersebut, hubungan dengan pasangan bakalan bubar alias putus. Banyak warga di pulau tersebut membenarkan bahwa jika berkunjung bersama pasangan atau calon istri/suami, tak lama kemudian pasangan tersebut akan perpisahan tanpa diakhiri dengan pernikahan.

Alasan mengapa muncul mitos seperti ini:
Sebenarnya di kawasan pulau tersebut tidak ada larangan secara tertulis dari pihak otoritas setempat yang menyebut tidak dibenarkan berkunjung dengan membawa pasangan, jika dilanggar akan berpisah.
Menurut analisis saya, hal tersebut hanyalah mitos bisa saja terjadi karena disebabkan memang pihak yang bersangkutan harus pisah. Bisa saja karena pasangan yang tengah memadu kasih tak menemui kecocokan, tak dapat persetujuan orang tua, atau karena alasan lain. Yang jelas, kedatangan setiap orang ke Pulau Penyengat harus disertai niat dan kebersihan hati. Pulau ini harus bersih dan bebas dari perbuatan maksiat. Karena itu, soal berpisah dengan pacar bisa jadi karena kedatangan mereka ke pulau itu tidak disertai perbuatan yang terpuji.
Menjaga kesucian ke Pulau Penyengat menjadi penting, karena di kawasan pulau tersebut berdiri sebuah masjid raya Pulau Penyengat, yang kini sebagai simbol kebesaran kerajaan Melayu. Menghormati para tokoh Islam dalam menyebarkan keteladanan dari pulau tersebut. Apalagi, Gurindam Dua Belas gubahan Raja Ali Haji terpampang di makam Raja Hamidah/Engku Puteri. Bagi umat Islam, Gurindam Dua Belas yang berisi nasihat itu, memiliki nilai universal. Sebab, konten dari nasihat Raja Ali Haji itu dikemas dalam sastra Melayu dan mudah dipahami bagi generasi kini dan yang akan datang.
Soal konsekuensinya, yang salah satu risikonya adalah pisah dengan pacar, hal itu soal lain. Yang jelas, pulau tersebut harus tetap terpelihara dari perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Film HOPE (2013)

Cara Mentransfer Data dari MS Excell ke MS Word dengan Mail Merge

4 TRIK MICROSOFT WORD YANG BERGUNA UNTUK MEMPERMUDAH PEKERJAAN